Senin, 21 Desember 2009

Berkenalan dengan Cerium


Halo! Perkenalkan, aku Ce, salah satu anggota dari keluarga logam lantanida. Nama panjangku adalah Cerium. Nama yang agak asing, ya? Yah, memang sih, keluargaku bukan unsur-unsur yang terkenal seperti karbon ataupun hidrogen. Wajar saja tidak begitu banyak orang yang mengenal kami dengan dekat. Namun, perlu kalian ketahui, bahwa di antara anggota lantanida yang lain, akulah yang paling banyak ditemukan di muka bumi! Dan aku bangga akan hal ini. Oya, nomor atomku 58 dan massa atom relatifku adalah 140,12 gram/mol.

Aku pertama kali ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius dan Wilhelm Hisinger di Bastnäs, suatu wilayah di Swedia, pada tahun 1803. Mereka lantas menamaiku ‘Cerium’, yang diambil dari nama asteroid yang ditemukan dua tahun sebelumnya, ‘Ceres’. Saat pertama kali diisolasi, aku masih berbentuk dalam oksida, yang dinamakan ‘Ceria’. Di alam, aku terdapat dalam beberapa jenis mineral, contohnya monazite dan xenotime. Diriku sebagai logam murni bisa diperoleh melalui proses elektrokimia. Aku juga ditemukan di antara produk-produk pembelahn radioaktif uranium, plutonium, dan thorium. Ada empat isotop stabil dari diriku yang terdapat di alam : cerium-140 (88,48 %), cerium-142 (11,07 %), cerium-138 (0,250 %), dan cerium-136 (0,193 %).

Wujudku berupa logam seperti besi yang keperakan dan lunak. Aku mudah berikatan dengan atom oksigen sehingga pada suhu kamar, diriku mudah berkarat, apalagi kalau udaranya lembab. Aku juga termasuk logam yang mudah ditempa. Dalam air dingin aku terdekomposisi dengan lambat, tetapi aku bisa terdekomposisi dengan cepat bila berada dalam air hangat. Ketika aku marah, suhu tubuhku meningkat menjadi 795°C. Tapi awas, karena jika kemarahanku mencapai puncaknya, tubuhku menjadi lebih panas lagi, mencapai 3257°C dan aku akan mulai mendidih!

Para ilmuwan juga meyakini bahwa wujudku memiliki empat modofikasi alotropi. Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer aku disebut sebagai cerium-γ. Di bawah -16°C aku berubah menjadi cerium-β. Di bawah -172°C aku berubah lagi menjadi cerium-α. Lalu transformasiku selesai pada -269°C.

Dalam kehidupan manusia, aku memiliki beberapa manfaat, seperti sebagai unsur pembentuk alloy aluminium dan alloy magnesium. Senyawa-senyawa yang mengandung diriku pun banyak dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya adalah cerium oksalat yang digunakan sebagai obat anti-mual dan cerium oksida sering digunakan sebagai pemelitur kaca.

diambil dari : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/berkenalan-dengan-cerium/

Kamis, 19 November 2009

Chromium Picolinate: membantu penderita diabetes


Suplementasi membantu Anda untuk membantu metabolisme tubuh. Bagi para penderita diabetes, suplementasi ditujukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan lemak dengan lebih baik. Suplementasi dengan Chromium Picolinate mampu meningkatkan sensitifitas insulin tubuh sehingga membantu mencerna gula atau karbohidrat dengan lebih baik yang mutlak diperlukan bagi penderita diabetes. Selain itu Chromium Picolinate berguna untuk mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.

Membantu Sensitifitas Insulin

Salah satu permasalahan utama pada penderita diabetes adalah kurangnya sensitifitas insulin, sehingga insulin tidak bekerja dengan baik. Suplementasi Chromium Picolinate mampu memperbaiki kinerja insulin dalam tubuh sehingga dapat mengontrol gula darah dengan lebih baik.

Kromium termasuk logam mineral yang jumlahnya sedikit, baik dalam makanan maupun pada tubuh manusia, tetapi sangat penting bagi kesehatan. Nutrien ini tergolong essential trace mineral (mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan sehari-hari. Karena sedikitnya kebutuhan kromium ini hingga sering tak diperhitungkan padahal zat ini sangat diperlukan bagi hampir semua jaringan tubuh manusia, termasuk kulit, otak, otot, limpa, ginjal dan testis.
Kromium berasal dari bebatuan dalam perut bumi dan hanya tumbuh-tumbuhan yang bisa langsung menyerap mineral dari tanah. Kandungan kromium yang ada dalam tanah di mana tumbuhan tumbuh menentukan kadar zat itu. Cukup konsumsi “makanan hidup” seperti buah-buahan segar dan sayuran dan makanan alami lainnya setiap hari dapat menghindari resiko kekurangan kromium. Tetapi karena banyaknya penggunaan zat-zat kimia dan pengoalahan yang berlebihan menyebabkan jumlah kromium berkurang, sehingga kebutuhan ini perlu dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.
Sumber kromium bisa didapatkan dari wholegrains (beras merah, raw oats, kedelai,dsb), buah dan sayuran segar, kentang, ikan laut, jamur reishishiitake, dan kuning telur (jangan berlebihan).

Kromium berperan untuk mengendalikan metabolisme insulin dalam tubuh, sehingga faktor pengendali kadar gula darah (glucose tolerance factor / GTF). Dengan adanya kromium ini pemanfaatan insulin tubuh lebih efisien dan keseimbangan kadar gula darah terjaga. Kromium juga membantu proses pencernaan protein dan lemak. Penelitian membuktikan bahwa kromium dapat menurunkan kadar trigliserid dan kelebihan total kolesterol darah, sekaligus memperbaiki rasio LDL (kolesterol ‘jahat’) dan HDL (kolesterol ‘baik’).
Sejumlah penelitian di Amerika memperlihatkan pemberian suplemen kromium dengan dosis 2 mg per hari dapat menurunkan kadar kolesterol 15 persen. Selain itu juga menunjukkan bahwa kromium dapat memperbaiki kadar kolesterol dalam darah, mengurangi pengapuran (pembentukan plak) dalam pembuluh darah.
Suplemen kromium umumnya digunakan dalam terapi penyakit yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan metabolisasi gula darah seperti hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah) dan diabetes militus. Bagi pengidap resistensi insulin dapat mencegah resiko penyakit diabetes. Lonjakan gula darah yang tak terkendali diketahui dapat mengurangi produksi seretonin (hormon yang mengendalikan emosi, rasa sakit, pola makan) di otak. Kromium dapat mengatasi sakit kepala dan sejumlah gangguan emosi akibat hipoglikemia.
Penyerapan kromium oleh tubuh cenderung lamban, tetapi keluarnya dari tubuh malah sebaliknya, sangat mudah. Karena itu resiko kelebihan atau keracunan jarang terjadi.walaupun belum ada angka resmi kecukupan kromium, tetapi kemampuan tubuh menyerap kromium hanya 2 % sehingga sedikitnya diperlukan 100-200 mcg kromium per hari dari makanan. Anak-anak hanya perlu sedikit dari jumlah tersebut.
Kebanyakan suplemen dijual dalam bentuk dosis 200 mcg, berupa kapsul, softgel, tablet atau cairan. Dosis tersebut merupakan dosis maksimalyang cukup aman. Dapat digunakan untuk kesehatan umum atau bagian terapi penurunan berat badan, juga terapi hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah).

Kromium harus dikonsumsi bersama makanan atau segelas penuh air atau jus buah. Jika dikonsumsi dengan perut kosong dapat mengakibatkan iritasi pada lambung. Kromium lebih mudah diserap dengan suplemen vitamin C atau makanan yang kaya vitamin C. Hindari konsumsi kalsium karbonat atau antacid (obat maag) pada saat yang bersamaan karena dapat menurunkan kualitas penyerapan kromium. Kebanyakan kromium dijual sebagai chromium picolinate atau polynicotinate.
Untuk penderita diabetes sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan memakai suplemen kromium, karena dapat mengubah kebutuhan akan insulin dan berbagai obat penyakit diabetes lainnya.

Di ambil dari: http://puskesmassimpangempat.wordpress.com

Minggu, 08 November 2009

Copernicium: Nama Untuk Unsur Bernomor Atom 112


Untuk penghargaan kepada seorang ilmuwan dan juga ahli astronomi Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang menyatakan bahwa bumi mengorbit matahari, dimana pandangan ini mengubah semua orang tentang dunia yang lebih modern, tim peneliti penemu unsur baru dengan nomor atom 112 yang dipimpin oleh Professor Sigurd Hofmann memberi nama “Copernicium” dengan symbol atom “Cp” untuk unsur baru temuan mereka. Unsur baru dengan nomor atom 112 ini ditemukan di Laboratorium GSI Helmholtzzentrum für Schwerionenforschung (Center for Heavy Ion Research) di Darmstadt Jerman.

Beberapa minggu yang lalu, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) secara resmi menerima pernyataan dari tim peneliti diatas tentang temuan unsur baru mereka. Dan sekitar kurang lebih enam bulan maka IUPAC akan memberikan persetujuan secara resmi tentang nama dari unsur tersebut. Pada rentang waktu tersebut komunitas ilmuwan akan mendiskusikan perihal nama yang telah diberikan pada unsur baru ini, sebelum IUPAC meresmikannya.

“Setelah IUPAC mengetahui penemuan kami, kami yaitu para ilmuwan yang terlibat dalam penemuan ini—telah menyetujui nama “copernicium” untuk unsur baru dengan nomor atom 112 tersebut. Kai semua ingin memberikan penghargaan kepada seorang ilmuwan yang sangat berbakat yang telah menubah cara pandang terhadap dunia kita” kata Sigurd Hofmann, kepala peneliti.

Copernicus yang lahir pada tahun 1473 di Torun, dan meninggal pada 1543 di Frombork Polandia, bekerja dalam bidang astronomi, dia mengetahui bahwa planet-planet mengitari matahari bukannya bumi. Dengan penemuannya ini dia telah mematahkan keyakinan saat itu yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Penemuan Copernicus sangat penting untuk penemuan gaya gravitasi, dimana gaya ini bertanggung jawab terhadap pergerakan planet. Penemuannya juga membawa kepada kesimpulan bahwa bintang sangat jauh letaknya dan alam semesta ini sangat luas, karena posisi bintang dan ukurannya tidak berubah meskipun bumi ini berputar.

Lebih juah lagi, cara pandang kita terhadap dunia yang telah di inspirasi oleh Copernicus memberi dampak pada diri manusia pada ilmu teologi dan filsafat: Manusia tidak dianggap lagi sebagai pusat dari alam semesta. Dengan planet yang mengitari matahari pada orbitnya masing-masing merupakan model untuk sistem yang lain. Struktur atom seperti mikrokosmos: elektronnya mengitari inti atom pada lintasan tertentu seperti planet mengitari matahari. Hal ini pun terjadi pada ke-112 elektron yang megitari inti atom unsur baru Copernicium.

Unsur baru dengan nomor atom 112 adalah unsure terberat dalam tabel periodic, sekitar 277 kali lebih berat dibandingkan hydrogen. Unsur ini dihasilkan dari reaksi fusi dengan membombardir ion seng pada logam timbal. Disebabkan unsur ini segera meluruh maka keberadaannya hanya bisa dideteksi dengan peralatan analisa yang sangat sensitive dan mempunyai kecepatan analisis yang supercepat. Sebanyak duapuluh satu ilmuwan dari Jerman, Finlandia, Rusia, dan Slovakia terlibat dalam peneliatan untuk menemukan unsure baru dengan nomor atom 112.

Diterjemahkan dari:

http://www.sciencedaily.com/releases/2009/07/090714124848.htm

Diambil dari:

http://www.chem-is-try.org

Selasa, 29 September 2009

Volume Rongga Dalam 1 Unit Sel.

1. kubus Sederhana

r = jari-jari atom
a = 2 r^3
volume kubus

  = a^3
  = (2 r )^3
  = 8 r^3
volume atom
  = 4/3 . 3,14 . r^3
  = 4,19 r^3


 volume rongga

 = 8 r^3 – 4,19 r^3 
  = 3,81 r^3


% rongga

  = (3,81 r^3 : 8 r ^3) x 100%
  = 47,66 %

2. kubus berpusat badan

 (4 r)^2 = 3 a^2

            a^3 = 12,31 r^3

volume rongga = volume kubus - volume atom

                           = a^3 - 2 . (4/3 . 3,14 . r^3)

                           = 12,31 r^3 - 8,37 r^3

                                                                               = 3,94 r^3

% rongga = (3,94 r^3 : 12,31 r^3) x 100%

                 = 32,01 %

3. kubus pusat muka


 (4 r)^2 = 2 a^2

volume rongga = volume kubus - volume atom

                           = a^3 - 4 (4/3 . 3,14 . r^3)

                           = 22,63 r^3 - 16,75 r^3

                           = 5,88 r^3

% rongga = (5,88 r^3 : 22,63 r^3) x 100%

                 = 25,97 %

mengapa emas berwarna kuning keemasan?

Unsur dalam tabel periodik yang mempunyai simbol Au ini merupakan logam lembut, mengkilat, mudah ditempa, termasuk ke dalam logam peralihan (trivalen dan univalen) dan stabil. Logam ini berwarna kuning mengkilap tetapi juga dapat berwarna seperti delima atau hitam apabila di bagi dengan halus. Larutan kolid emas juga mempunyai warna berkeamatan tinggi yang biasanya berwarna ungu.
Emas berwarna kuning disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan, mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap.
Hanya koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning.